Ternyata tidak semua orang mengerti tentang arti dari rasa yang sesungguhnya, rasa yang kita miliki adalah anugrah terindah yang telah di berikan oleh Allah SWT. Tapi tidak seua orang mampu memahami dan mengerti tentang rasa tersebut, seperti contoh ada orang yang bilang bahwa sabar itu ada batasnya. Itu adalah statement yang sangat salah kaprah, siapa yang bilang seperti itu? Syetan lah yang selalu menghembuskan nafsu amarah sehingga kita tidak bisa menahan rasa sabar. Sabar itu sungguh luas dan bahkan tidak ada batasan bagi seseorang untuk berperilaku sabar, hanya manusia itu sendiri yang tdak paham dan sudah menjadi doktrin di dalam mindsetnya masing-masing bahwa sabar itu ada batasnya.
Contoh lain yaitu tentang rasa syukur, manusia "jaman kiwari" sangat sulit untuk bersyukur, seharusnya prinsip dasar, modal utama yang harus disimpan di dalam otak belakang kita yaitu bahwa apapun yang kita dapat selalu lihatlah kebawah, jangan sampai kita melihat keatas lalu kufur akan semua nikmat yang sebenarnya telah Allah berikan meskipun kita tidak menyadarinya. Ingat Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan, tetapi Allah sudah memberikan apa yang sebenarnya kita butuhkan, meskipun kita tidak pinta. Pernahkah kita meminta untuk diberikan mata yang tetap bisa berkedip setiap saat? atau pernahkan kita meminta untuk mengganti sel-sel tubuh kita yang telah mati? semua telah Allah berikan tanpa kita sadari dan kita pinta. Maka sungguh tidak pantas apabila seseorang yang sedang diuji oleh Allah, tetapi dia malah berkata "hidup ini sungguh tidak adil" itu adalah cerminan bagi orang yang tidak bisa menahan rasa sabarnya ketika keinginan dan harapannya tidak tercapai. Bersabarlah kawan.... karena ketika kita sudah bertekad dan berusaha, maka selanjutnya kita hanya bisa berserah diri pada Allah "idza 'azamta fa tawakal 'alallah".